Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang termatangkan ini tentusaja berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, minyakbumi yang mentah ciri fisiknya berbeda dengan air. Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu berat-jenis dan kekentalan. Ya, walaupun kekentalannya lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyakbumi ini lebih kecil. Sehingga harus mengikuti hukum Archimides. Inget kan si jenius yang menurut hikayat lari telanjang ? Sambil berteriak, “Eureka .. eureka !!”. Demikianlah juga dengan minyak yang memiliki BJ lebih rendah dari air ini akhirnya akan cenderung ber”migrasi” keatas.
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap atau lebih sering disebut terperangkap dalam sebuah jebakan (trap).
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://rovicky.files.wordpress.com/2008/02/minyak-41.jpg&imgrefurl=http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/&usg=__YrYaJAT70sL4_Jt5tNqRD1KycB4=&h=428&w=673&sz=62&hl=en&start=1&um=1&tbnid=18T0LY6lO0aXCM:&tbnh=88&tbnw=138&prev=/images%3Fq%3Djenis-jenis%2Btrap%2Bbatuan%2Bpembentuk%2Bminyak%26hl%3Den%26um%3D1
Kamis, 21 Januari 2010
Proses migrasi dan pemerangkapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar